Kamis, 16 Desember 2010

Ciri-ciri, kelemahan dan kekuatan ukm

Nama : Yuli Yanti
Npm : 31208464
Kelas : 3dd03

Ciri-ciri, kelemahan dan kekuatan ukm
Usaha Kecil
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Pengertian Usaha Kecil yaitu: Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Kriteria Usaha Kecil menurut Undang-Undang Republik Indonesua adalah sebagai berikut :
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
2.Ciri-Ciri Usaha Kecil
Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:
a. Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
b. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
c. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luarnegeri,berupaeksporkenegara-negaramitraperdagangan.
d. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.
3.Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil
Menurut Muhammad Taufiq, UKM memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga dari ciri-ciri tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan UKM sebagai berikut:
a) Skala usaha kecil
Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.
b) Padat karya
Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk UKM yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk cetak).
c) Berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam.
Salah satu ciri dari orientasi berusaha di kalangan UKM pada umumnya adalah lebih kepada upaya melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha UKM lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis UKM seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala UKM terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui.
d) Pelaku banyak
Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis UKM, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh UKM. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis UKM dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di lain pihak UKM sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak UKM sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis.
e)Menyebar Aktivitas bisnis UKM dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberba


sumber : id.shvoong.com › Ilmu Sosial › Ilmu Ekonomi

Sabtu, 11 Desember 2010

produk dan jasa

Nama : Yuli Yanti
Npm : 31208464
Kelas : 3dd03


Produk dan jasa ukm
Aspek marketing dalam bisnis mengambil peran yang penting dalam menentukan apa yang akan anda jual dan bagaimana menjualnya. Ini terkait bagaimana perusahaan memasarkannya dirinya. Apa yang dihasilkan dalam bisnis anda adalah refleksi dari perusahaan anda secara keseluruhan. Dengan kata lain, produk anda bisa jadi merk perusahaan, dan perusahaan dapat memberikan brand untuk dirinya sendiri seperti Coca-Cola atau Starbuck"s Coffee. Apakah produk yang anda hasilkan adalah layanan listrik atau yang lainnya, sasaran anda adalah untuk membangun dan menjual produk yang berkwalitas yang akan menjadi brand perusahaan. Pada dasarnya, kita perlu membangun perangkap yang lebih baik!
Mengapa Starbuck"s coffee lebih besar daripada Gloria Jeans"Coffee atau Seattle"s Best Coffee? (Baru-baru ini Starbucks telah membeli Seattle"s Best Coffee). Saya yakin beberapa diantaranya terkait dengan investasi modal dan waktu, namun kesuksesan Starbuck meruapakan hasil dari menjual kopi sebagai brand dan mengembangkan brand sehingga terkenal. Ini yang disebut dengan kesadaran brand dan pengakuan brand. Kita semua menyadari keberadaan Starbuck dan mengakui perusahaan sebagai brand. Sebagai konsumen, kita sangat aware dengan brand, meskipun tanpa kita sadari. Misalnya, apakah singkatan GE? Kebanyakan konsumen akan mengatakan, GE menjual mesing cuci.Kenyataannya, GE lebih menekankan pada mutu produk yang mereka hasilkan, sehingga konsumen akan terus membeli produk yang dihasilkan GE, apakah mesin cuci, perlengkapan rumah tangga, jasa keuangan, atau mesin pesawat. Sebagai konsumen, persepsi kami adalah GE menghasilkan produk bermutu tinggi.
Jadi, apa yang membedakan produk anda dengan kompetitor? Ada yang mengatakan harga anda harus jauh berbeda dari orang lain. Ini belum tentu benar, karena harga dapat mempengaruhi persepsi produk anda. Konsumen mungkin akan mengartikan harga produk sebagai refleksi mutu produk. Berhati-hatilah dalam menentukan harga produk.
Konsumen adalah orang yang sensitif: Jika anda melakukan hal yang membuat mereka kesal, akan membuat mereka meninggalkan anda. Jadi apa yang membedakan anda dengan pengusaha serupa? Bisa jadi harga, layanan, atau mutu. Produk anda haruslah unik dan memenuhi kebutuhan konsumen. Misalnya, jika anda seorang dokter, pengacara, mekanik, anda mampu memasarkan diri anda. Setiap orang memerlukan keahlian anda. Ingatlah, bahwa tidak seorangpun yang menginginkan layanan buruk, harga tinggi, atau mutu jelek. Sebaliknya, beberapa konsumen akan kembali ke perusahaan pertama yang mereka lihat di yellow pages atau internet. Jadi, sasaran anda seharusnya membedakan produk anda dengan menghasilkan produk atau jasa yang bermutu sehingga anda akan menjadi orang yang pertama kali dituju ketika konsumen memerlukan jasa/produk anda.Ada banyak "hambatan memasuki" yang dihadapi para penjual agar kompetisi tetap pada jalurnya. Apa saja hambatan tersebut?
Penempatan terkait dengan jaringan distribusi dimana anda akan menjual produk. Misalnya, jika anda ingin memiliki toko kue yang sukses, dan anda ingin mengembangkan bisnis dengan menawarkan roti tidak hanya pada pelanggan setia anda, kemana anda harus menjual? Mungkin hanya menjual di sekitar lingkungan anda, tapi misalkan anda ingin mengembangkan bisnis dan mulai menjualnya di toko roti di pertokoan atau kantin universitas. Penempatan menunjukkan arah distribusi.
Strategi lainnya yang membedakan anda dengan yang lain, adalah layanan. Jika anda memperlakukan konsumen dengan buruk atau tidak perduli dengan mereka setelah membeli produk anda, maka hanya menunggu waktu, perlahan mereka akan meninggalkan anda. Komentar dari mulut juga merupakan alat marketing yang efektif.
Sekali lagi, jika anda tidak memiliki produk yang unik seperti yang dilakukan Microsoft 20 tahun yang lalu, anda harus memperhatikan kepuasan pelanggan. Kita harus menggandalkan kata-kata positif dari mulut ke mulut. Ini adalah iklan terbaik dan murah yang dimiliki pengusaha kecil. Mutu produk dan mutu layanan yang diberikan juga harus diperhatikan.
Apapun yang anda lakukan untuk mengelola bisnis harus membentuk brand. Ketika anda mengadakan meeting dengan staff, tanyakan pada mereka untuk memikirkan dampak dari brand anda. Karena staf anda bertemu dengan konsumen, dan mereka harus memikirkan cara untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi konsumen.
Ketika kita memikirkan marketing, hal pertama yang kita pikirkan adalah agar nama kita dikenal. Ini yang disebut dengan promosi, tentang mendapatkan nama baik diluar sana. Anda mempromosikan perusahaan anda dan mempromosikan satu jenis produk atau keseluruhan produk yang anda miliki. Memasarkan perusahaan atau produk melalui iklan cetak dan billboard memerlukan dana yang besar. Tapi yang ingin saya pastikan adalah anda memahami nilai dari pemasaran perusahaan atau produk yang baik dibandingkan hanya menyetujui anggaran pengiklanan.
Anda harus memahami apa yang ingin disampaikan pada konsumen mengenai anda dan usaha. Mereka ingin mengetahui iapa anda dan apa yang anda jual. Konsumen juga ingin tahu mutu produk anda, dan mereka juga ingin tahu apakah perusahaan cukup bagus dalam hal tersebut. Informasi tersebut hanya didapatkan dari pengalaman yang didapatkan dari produk dan perusahaan anda. Pikirkan hal ini: Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan kedua pada saat membuat kesan pertama.
Ketika anda telah siap mengiklankan, penting bagi anda untuk tahu apakah anda memiliki produk atau jasa yang unik dan apakah produk atau jasa anda berkwalitas. Yang terpenting, anda harus bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Apakah anda tahu apa yang dibutuhkan konsumen dari anda?
Anda harus tahu isi bisnis sebelum anda mengenalkannya ke publik. Bagian dari proses ini mencakup beberapa bentuk manajemen, kebanyakan adalah marketing. Yang berarti memasarkan produk yang tepat di saat yang tepat. Kita dapat memasarkan produk secara langsung pada kelompok konsumen tertentu, tapi kita tidak dapat melakukannya sampai kita tahu apa yang kita jual, bagaimana menjualnya, mutu yang kita berikan harapan konsumen dan harapan anda. Konsumen dapat mengatakannya jika anda tahu apa yang sedang terjadi pada bisnis anda berdasarkan bagaimana anda memasarkan produk.
persepsi konsumen dapat menciptakan atau merusak bisnis anda, kecuali anda memiliki keuntungan suplai dan permintaan. Perhatikan kebiasaan membeli anda ketika anda ke berbelanja, perhatikan perilaku belanja. Mengapa anda membeli barang yang anda beli?.
Pemasar memerankan stimuli tertentu yang menimbulkan reaksi konsumen. Sebagai pengusaha, anda harus menciptakan stimuli yang menciptakan pasar untuk memperluas konsumen. Buatlah sesuatu yang berbeda pada produk atau jasa anda
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dari produk atau jasa yang ditawarkan, merek dapat dikelompokan ke dalam 3 jenis, yaitu :
1. Merek Fungsional (Functional Brand)
Merek fungsional adalah merek-merek yang dirancang untuk menghasilkan persepsi terhadap kinerja ataupun nilai ekonomis dari sebuah produk atau jasa. Misalnya saja Anda mendirikan sebuah jasa pengetikan dengan nama KILAT. Orang lalu mengenal jasa pengetikan KILAT sebagai jasa pengetikan yang tercepat dibanding jasa pengetikan lainnya. Maka boleh dibilang Anda telah berhasil membangun merek fungsional bagi bisnis Anda itu.
2. Merek Citra (Image Brand)
Biasanya merek ini memberikan manfaat berupa keuntungan bagi si pemakai merek untuk mengekspresikan diri mereka. Merek dianggap akan mampu mendongkrak citra dari si pengguna produk atau jasa. Misalnya Anda akan membangun usaha butik untuk kalangan atas dengan nama KAYA. Setiap orang yang berkunjung dan membeli produk dari butik KAYA akan merasa citra diri dan status sosial mereka akan naik di mata teman-temannya. Nah, KAYA inilah yang disebut dengan Merek Citra.
3. Merek Eksperiensial (Experiental Brand)
Anda pergi ke sebuah restoran tempoe doeloe. Di restoran itu Anda merasakan suasana yang berbeda. Anda seperti diajak mengenang masa lalu. Bangunan, penyajian, serta makanannya terasa sangat tradisional di ujung lidah Anda. Segalanya pada restoran itu membuat Anda merasa betah dan selalu ingin kembali mengunjungi restoran itu. Karena itu tempoe doeloe bisa Anda anggaap sebagai Merek Eksperiensial.
Pilihan merek mana yang akan Anda kembangkan bagi bisnis Anda, sangat tergantung dari jenis produk atau jasa apa yang hendak Anda pasarkan, bagaimana kekuatan para pesaing di bisnis itu, kelebihan apa yang dimilki oleh bisnis Anda, dan kesan yang bagaimana yang ingin Anda tanamkan pada benak konsumen.
Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) yang kini telah menjadi salah satu icon penting dalam kosakata pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UMKM) di negeri ini, memang masih memerlukan kajian mendalam dan menyeluruh dari segenap stakeholders untuk menemukan definisi yang tepat dan mampu merepresentasikan semua harapan. Tentunya kajian tersebut tidak lantas menyebabkan masing-masing pihak terjebak pada tataran wacana semata, namun merupakan proses yang sejalan dengan kiprah KKMB dalam dunia riil.
KKMB bagaikan kertas putih yang siapa pun dengan pengalaman yang dimilikinya bisa memberikan andil kemana arah, peran, dan fungsi dari KKMB. Namun tentunya tetap berpijak pada ide dasar pembentukannya, yakni sebagai jembatan (bridging) dan penghubung (arranger) antara pelaku UKM dengan kalangan perbankan.
Menarik pendapat yang disampaikan Noor Soetrisno, Deputi Menteri Negara Koperasi & UKM beberapa waktu lalu, bahwa keberadaan Business Development Service-Provider (BDS-P) yang notabene merupakan embrio dari KKMB, sangat diperlukan guna meningkatkan kemampuan UKM dalam memanfaatkan peluang lokal dan pasar global melalui pendampingan aspek-aspek non-financial, seperti akses teknologi dan pasar. Lebih lanjut Noor Soetrisno mengatakan, bahwa BDS-P yang dibentuk semestinya melalui mekanisme pasar, dalam arti terlahir karena adanya tuntutan kebutuhan dari pelaku UKM itu sendiri, bukan merupakan proyek pemerintah seperti yang selama ini terjadi.
Konsekuensinya, BDS-P atau KKMB diharapkan mampu menghidupi dirinya sendiri tanpa bergantung kepada subsidi dan dana proyek dari pemerintah. KKMB harus mampu menciptakan produk, mengemas, menawarkan, dan menjualnya kepada pelaku-pelaku UKM. KKMB harus mampu meyakinkan pelaku UKM sebagai target pasarnya, bahwa produk yang ditawarkan benar-benar akan mampu menghasilkan added value yang nilainya jauh lebih besar dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Tidak bisa dipungkiri, banyak kalangan yang pesimis dengan argumen tersebut. Menurutnya, sulit dipercaya seorang konsultan bisa hidup layak hanya dengan mengandalkan pelaku UKM sebagai segmen pasarnya. Karena pada dasarnya, UKM belum terbiasa memanfaatkan jasa konsultansi untuk pengembangan bisnisnya. Malahan sebaliknya, keberadaan konsultan KKMB justru akan menambah beban bagi para pelaku UKM yang selama ini masih terpinggirkan.
Namun tidak sedikit pula pandangan yang berbeda. Seseorang yang memutuskan untuk membeli suatu produk, tentunya didasarkan pada pertimbangan bahwa produk itu profitable. Begitu pula dengan jasa konsultasi yang ditawarkan oleh konsultan KKMB. Apabila produk itu dianggap bermanfaat bagi pengembangan usahanya, tentunya para pelaku UKM akan memanfaatkan jasa itu.
Dalam menyongsong era perdagangan bebas, kebutuhan para pelaku UKM akan akses teknologi informasi, khususnya teknologi tepat guna, akses pasar, serta berbagai produc knowledge lainnya, sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. UKM tidak bisa lagi hanya mengandalkan nilai orisinalitas dan tradisionalitas dari produknya, tetapi bagaimana melakukan inovasi sehingga produk dan jasa tetap diterima pasar (marketable). Dalam kondisi seperti itu, maka peranan KKMB sebagai pendamping UKM semakin dibutuhkan.
Lalu bagaimana agar KKMB mampu survive dan mandiri? Pertama, konsultan KKMB harus punya produk yang marketable. Kedua, mengingat segmen dan target pasar yang dipilih KKMB merupakan segmen pasar yang sangat elastis terhadap harga, maka strategi penentuan harga harus disesuaikan dengan kemampuan dan daya beli UKM itu sendiri. Harga yang terlalu mahal tentu akan memberatkan pelaku UKM, karena dari segi profitabilitas dan business size-nya masih sangat terbatas.
Ketiga, UKM sebagai institusi non formal sangat lekat dengan UKM sebagai person pemilik atau pengelolanya. Oleh karena itu libatkan unsur emosional dan pendekatan kekeluargaan dalam melakukan hubungan dengan UKM. Ketika seorang pemilik telah terpikat dengan personality konsultan, maka segalanya akan menjadi lebih mudah.
Strategi yang perlu dipertimbangkan adalah dengan bermain di kapasitas. Misalkan, seorang konsultan KKMB akan lebih baik melayani 4 UKM dengan pricing Rp 250 ribu per bulan per UKM, daripada melayani hanya satu UKM dengan biaya Rp 1 juta. Strategi tersebut dipandang lebih efektif, dengan tetap mempertimbangkan span of control.
Selain produk berupa layanan pendampingan atau konsultansi bisnis, ada beberapa produk yang biasa ditawarkan oleh konsultan KKMB, yaitu:
1. Produk layanan pembuatan proposal kredit, yakni menyusun sebuah proposal kredit yang komprehensif dan sistematis, serta sesuai dengan standar proposal yang diminati perbankan/investor. Dalam hal ini, KKMB akan mendapatkan biaya penyusunan proposal yang harganya disesuaikan dengan kemampuan UKM dan nilai kredit yang diajukan.
2. Produk layanan fund arranger atau fund bridging, yaitu layanan untuk membantu pelaku UKM guna mendapatkan pendanaan, baik dari lembaga keuangan maupun perorangan. Aktivitas yang dilakukan adalah dengan mengajukan proposal kredit dan membantu UKM dalam mempresentasikan kondisi usaha dan rencana pengembangannya. Dalam hal ini, konsultan KKMB akan mendapatkan arranger fee yang besarnya berkisar antara 1-3 persen dari plafon kredit yang disetujui.
3. Produk layanan monitoring dan supervisi kredit, yakni bekerjasama dengan kalangan perbankan untuk melakukan monitoring dan supervisi terhadap target grup pembiayaan atau kelompok usaha tertentu. KKMB biasanya memperoleh pendapatan dari prosentase tertentu atas total nilai kredit yang dikucurkan.
4. Pusat informasi bisnis, yakni menyiapkan secara sistematis information database berbagai kebutuhan UKM, seperti daftar alamat buyer/supplier, konsultan atau penyedia software/hardware, interior designer, ahli desain grafis, tenaga ahli pewarnaan, dan lain sebagainya. KKMB dapat memperoleh sumber income dari prosentase tertentu atas nilai transaksi yang terjadi.
5. Produk layanan pelatihan, dalam hal ini KKMB bisa berperan sebagai event organizer (EO) sebuah pelatihan yang penghasilannya dapat diperoleh dari presentase tertentu dari total anggaran tersebut. Selain berasal dari pelaku UKM (self financing), konsultan KKMB juga bisa memperoleh pendapatan dari sumber-sumber lain, baik sebagai tenaga counterpart, outsourching, ataupun joint program. Beberapa sumber yang dimaksud antara lain:
1. Dana PUKK BUMN, melalui program pelatihan dan pendampingan UKM mitra binaan BUMN yang bersangkutan.
2. Departemen teknis, dinas atau instansi pemerintah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Disnakertrans, BKKBN, dan lain-lain melalui program pendampingan UKM, dana bergulir, dan pelatihan.
3. Perbankan (Bank Umum, BPD, BPR), melalui kerjasama supervisi dan monitoring kredit kepada UKM atau kelompok tani yang menjadi binaannya.
4. NGO/LSM, seperti USaid, AUSaid, Swisscontact, Merci Corp, Plan International, Asia Foundation, dan lain-lain, melalui program pemberdayaan UKM, atau aktivitas sosial-ekonomi lainnya.
KKMB sebagai konsultan pendamping diharapkan mampu tumbuh dan berkembang dengan tetap mengindahkan asas-asas profesionalisme layaknya sebuah lembaga profesi. KKMB diharapkan mampu menegakkan etika profesi yang senantiasa melindungi kepentingan UKM sebagai klien/mitranya diatas kepentingan yang lain. Segala pertimbangan dan perilaku bisnisnya selalu mengacu pada hubungan jangka panjang dengan tetap berpegang pada asas good corporate governance, yaitu:
transparansi, akuntabel, dan fairness. KKMB harus menjauhi pola pikir “proyek”, yang hanya terfokus pada anggaran, bersifat imparsial dan tidak mempertimbangkan sustainibilitas dari program.
Pada akhirnya, semua pihak berhak untuk turut memberi corak dan warna KKMB, mumpung masih berupa lembaran putih tak ternoda. Namun semua pihak tentunya punya tanggung jawab agar KKMB benar-benar mampu untuk menjadi salah satu solusi dari persoalan terbesar bangsa ini, yaitu bagaimana menumbuhkembangkan ekonomi nasional berbasis kerakyatan dan sekaligus memberantas kemiskinan.











Daftar Pustaka
www.leadershiparticles.net
www.bisnisukm.com

Sabtu, 27 November 2010

tinjauan pemasaran ukm

nama : yuli yanti
kelas : 3DD03




Tinjauan pemasaran Ukm
Apa itu Tinjauan pemasaran ukm
Proses mengumpul, menganalisa, dan menggunakan maklumat keadaan pasaran untuk memulakan,membangunkan dan mengembangkan perniagaan.
Permasalahan mendasar yang sering dihadapi pemilik usaha kecil adalah lemahnya penetrasi pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran. Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang kuat adalah dengan membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Pemasaran merupakan upaya mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa yang dimiliki sebuah perusahaan, dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran yang baik posisi usaha kecil dan menengah menjadi kuat dan patut diperhitungkan dalam kegiatan ekonomi nasional yang akhirnya membawa keuntungan bagi usaha tersebut.
Strategi pemasaran berkaitan dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan terhadap produk yang akan dijual. Untuk dapat meyakinkan pembeli si penjual harus memiliki keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena itu perlu dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan dijalankan.
Mendefinisikan tujuan pemasaran Usaha Kecil
Membangun tujuan pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi, misi dan tujuan perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. Visi , misi dan tujuan dimulai dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan terendah.
Menganalisa tujuan pemasaran Usaha Kecil
Selanjutnya setelah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, perlu dipertimbangkan beberapa faktor eksternal atau faktor lingkungan bisnis yang ditekuni. Pemetaan kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaing kita, sekaligus melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing. Kebijakan dan aturan pemerintah juga perlu menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran. Faktor eksternal menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan strategi pemasaran karena banyak hal diluar diri kita akan berpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan.
Memahami Pelanggan
Konsumen atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita, maka memahami konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pemahaman tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah seperti apa yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam mendisain produk dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan perlu dilakukan riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara survey atau wawancara dengan calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan keinginan mereka tentang perusahaan, merupakan salah satu cara memahami pelanggan.
Objektif
• Utk menekankan kepentingan maklumat dlm membuat rancangan pemasaran
• Utk memberi pengetahuan tentang jenis-jenis makumat dan kaedah memperolehi maklumat tersebut
• Utk memberi pengetahuan tentang proses di dalam menjalankan tinjaun pemasaran

PERANAN & KEPENTINGAN MAKLUMAT
• Untuk merancang perniagaan (planning)
• Untuk membuat perbandingan (benchmarking)
• Untuk mengawal perniagaan (control)

PERANAN & KEPENTINGAN MAKLUMAT (UTK PERANCANGAN)
• Mengenal pasti pelanggan sasaran
• Merancang produk dan/atau perkhidmatan
• Merancang harga produk dan/ atau perkhidmatan
• Merancang pemilihan lokasi premis perniagaan
• Merancang program promosi atau pengiklanan
PERANAN & KEPENTINGAN MAKLUMAT (UTK PERBANDINGAN)
• Membuat perbandingan produk dan/atau perkhidmatan
• Membuat perbandingan harga
• Membuat perbandingan keberkesanan program promosi dan pengiklanan
• Membuat perbandingan lokasi dan pelanggan sasaran
PERANAN & KEPENTINGAN MAKLUMAT (UTK KAWALAN)
• Melihat prestasi perniagaan secara umum
• Melihat prestasi sesuatu produk atau perkhidmatan yg ditawarkan
• Mengawal harga produk yg ditawarkan
• Mengawal kos program promosi dan pengiklanan dan keberkesanan
• Menilai lokasi yg sedia ada dan yg berpotensi utk dibangunkan

JENIS-JENIS MAKLUMAT
Dua jenis maklumat yang utama:
• Sekunder (secondary)
• Prima (primary)
JENIS-JENIS MAKLUMAT SEKUNDER
• Suratkhabar; Berita Harian, NST, The Star
• Majalah; Tempatan & Antarabangsa
• Internet (pusat maklumat terbesar di dunia)
• Buku & Jurnal; Tempatan & Antarabangsa
• Maklumat kerajaan; KPUn, MARA, MEDEC, Jabatan Statistik& Perangkaan
• Persatuan & Agensi; MFA, MRA
JENIS-JENIS MAKLUMAT PRIMA
• Maklumat yg diperolehi secara terus melalui temuduga
• Maklumat yg diperolehi melalui soal selidik
• Maklumat yg diperolehi daripada pemerhatian
KAEDAH PENGUMPULAN MAKLUMAT
Tiga kaedah utama:
• Pemerhatian
• Temuduga
• Soal selidik

PROSES TINJAUAN PEMASARAN UKM
Kenal Pasti Isu/Masalah
Merancang pengumpulan maklumat
Mengumpul maklumat
Menganalisa maklumat
Mengenal pasti isu/masalah
• Apakah produk atau perkhidmatan yg patut ditawarkan sesuai dgn permintaan semasa
• Harga produk ditawarkan oleh pesaing-pesaing dan yg sesuai dgn kehendak pelanggan sasaran
• Siapakah pelanggan sasaran dan bagaimanakah cara utk menarik perhatian pelanggan sasaran
Merancang pengumpulan maklumat
• Jenis-jenis maklumat yg perlu dikutip
• Sekunder dan/atau prima
• Kaedah-kaedah pengumpulan maklumat yg patut digunakan
• Pemerhatian
• Temuduga
• Soal selidik
• Anggaran kos yg terlibat dalam proses pengumpulan maklumat
• Menggunakan maklumat yg diperolehi dengan effisien
Mengumpul maklumat (kaedah pemerhatian dan temuduga ringkas dan membuat catatan)
• Melawat kedai hiasan dalaman di pasaran dan membuat pemerhatian tentang produk, perkhidmatan, dan harga yg ditawarkan
• Bagaimana kedai yg sedia ada mempromosikan produk dan perkhidmatan yg mereka tawarkan
• Lokasi kedai yg sedia ada dan keadaan persekitarannya (strategik ataupun tidak)
• Menemuduga tuan punya atau pekerja kedai dan juga pelanggan yg mengunjungi kedai tersebut.
Menganalisa Maklumat
• Dari maklumat, jenis-jenis produk & perkhidmatan yg patut di tawarkan oleh kedai hiasan dalaman dapat diketahui
• Program-program promosi dan pengiklanan yg berkesan dapat diketahui
• Dapat mengenal pelanggan sasaran
• Mengenal pasti lokasi dan persekitaran sesuai dengan perniagaan
Menggunakan maklumat
• Menawarkan produk & perkhidmatan berdasarkan maklumat yg diperolehi dan mendapat permintaan pelanggan sasaran
• Menawarkan harga berdasarkan maklumat dan dalam lingkungan harga yg mampu dibayar oleh pelanggan sasaran
• Melaksanakan program promosi & pengiklanan berdasarkan maklumat dan kos yg effisien
• Memilih lokasi yg sesuai dgn pelanggan sasaran dan persekitaran

Minggu, 21 November 2010

Top BeGeTe

Lirik lagu ini, bener2 …menyentuh hati bgt.
Pas bgt bwt yg sdng putus cinta.he..
Pokok ny TOP begete d…

Rapuh /Agnes monica
Belum sempat ku membagi kebahagiaanku
Belum sempat ku membuat dia tersenyum
Haruskah ku kehilangan ’tuk kesekian kali
Tuhan kumohon jangan lakukan itu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Reff :
Sebab ku sayang dia
Sebab ku kasihi dia
Sebab ku tak rela
Tak s’lalu bersama
Ku rapuh tanpa dia
Seperti kehilangan harap
Jikalau memang harus ku alami duka
Kuatkan hati ini menerimanya

Jumat, 05 November 2010

aku dan kamu

Aku dan Kamu
Sayang,,,,,,,ternyata begitu hebatny cinta kmu, Sehingga untuk melupakan kamu begitu sulit,,,semakin aku ingin lebih dekat kamu,tapi kamu semakin jauh dengan aku…
Aku terlalu cinta kamu sayang,,,, tak kuasa aku menahan cinta yang begitu dasyat ini,tapi aku yakin hanya waktu yang bisa mengubah nya.
Sosok kamu sampai saat ini belum ada yang menggantikan , aku cinta….aku cinta…
Sulit ku utarakan semua ini,ingin rasa ny aku menjerit sekeras-kerasnya sehingga seluruh dunia ini tau bahwa aku masih cinta kamu….
Perasaan yang aku alami ini sampai saat ini dan detik ini masih utuh,,dan masih tersimpan rapi d’hati aku,
Sayang,andai kamu tau apa yang aku rasa kan saat ini,andai kamu pahami aku,,,
Aku tersiksa dengan semua ini…seakan-akan hidup aku hanya untuk kamu.
Aku sadari aku yang salah karena dulu aku tidak bisa menjaga cinta kita.
Aku terbawa suasana karena ada seseorang yang dulu pernah benar-benar aku sayangi dan pernah menjadi bagian dari hidup aku kembali datang menghampiri aku lagi,,
Dan pada akhirnya aku memutuskan cinta kita, dan aku berpaling lagi pada nya,semua janji yang dia ucapkan ternyata hanya semata-mata untuk meyakini aku kembali…dan aku percaya begitu saja,tapi ternyata kesempatan yang aku berikan pada nya dy sia-sia kan kembali….
Penyesalan…..dan ,hanya penyesalan…karena ternyata aku telah menyianyiakan kamu dan aku tidak pantas kamu berikan kesempatan untuk cinta kita …
Aku memang jahat……tapi,aku begitu karena aku bimbang karena cinta kita memang tidak akan penah bersatu…… KEYAKINAN lah yang menghalangi kita.
Tapi,sayang percayalah nama kamu akan selalu aku simpan di hati aku ,karena sampai kapan pun kamu adalah orang yang pernah menjadi bagian dari hidup aku.
Dan terima kasih karena kamu, aku tau arti cinta yang sesungguh ny,dan karena kamu juga aku tau artai cinta dan mencintai…
Love u……emmmmuch…….



eksistensi dan kinerja ukm di indonesia

Makalah Pemasaran UKM
Eksistensi dan kinerja ukm di indonesia









Nama : Yuli yanti
Npm : 31208464
Kelas : 3dd03


UNIVERSITAS GUNADARMA
2010

Eksistensi Ukm di Indonesia
UKM merupakan sektor usaha yang bersentuhan langsung dengan aktifitas ekonomi rakyat sehari-hari. Dalam skala usahanya yang kecil, bahkan sangat kecil sehingga disebut mikro, UKM tidak jarang harus hidup dengan cara gali lubang tutup lubang. Sangat minim bahkan ada yang sama sekali tidak pernah mengalami sentuhan manajemen usaha, segala seuatunya berjalan begitu saja, sebagai suatu wujud komitmen untuk menghidupi keluarga, melayani sesama, memberikan pekerjaan kepada saudara atau tetangga. Tak heran sektor ini paling sering dikelompokkan sebagai yang tidak bankable (tidak memenuhi syarat untuk dilayani kredit perbankan).
Meskipun tidak bankable, selalu saja ada pihak tertentu yang melayani sektor UKM dalam hal pemenuhan kebutuhan modal kerja atau modal usahanya, baik itu secara individual, sebagai suatu usaha bersama, maupun oleh lembaga keuangan formal. Ada pihak-pihak tertentu yang mengkoordinir penghimpunan dana secara kolektif untuk mendukung penyediaan dana yang pemanfaatannya secara bergulir, ada pula yang secara terang-terangan berperan sebagai rentenir, menyediakan pinjaman uang secara cepat dengan mengenakan bunga pinjaman yang sangat tinggi. Pihak-pihak tersebut ada yang operasionalnya memiliki landasan hukum, ada pula yang sama sekali tidak.
UKM yang diakui peranannya dalam mengerakkan perekonomian, sering kali merupakan pihak yang sangat lemah posisinya dalam berhubungan dengan sumber modal/dana. Gambaran di atas memang tidak mengambarkan kondisi nyata UKM secara keselurahan, akan tetapi secara kasat mata memang masih banyak nasib UKM yang cukup miris. Ada cukup banyak pula UKM yang sudah relatif maju, memiliki manajemen usaha yang memadai, telah berhubungan dan bahkan mendapat pinjaman dari Bank
Bagaimana menumbuhkan UKM-UKM baru dan melakukan penguatan terhadap UKM yang sudah ada? Ini adalah sebuah tantangan yang perlu mendapat perhatian kita semua, karena dengan banyaknya UKM yang kuat dan mandiri, akan memperkokoh perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang secara berkala pasti mampir dalam perekonomian di banyak negara.
UKM terbukti relatif tangguh dalam menghadapi badai krisis ekonomi. Kondisi ini sebenarnya juga disadari dan diidentifikasi oleh beberapa lembaga keuangan besar, sebagai peluang penyaluran kredit yang potensial. UKM dipandang potensial, karena secara kumulatif merupakan pangsa pasar yang besar dan terbukti memiliki ketangguhan yang tinggi dalam menghadapi krisis ekonomi. Akan tetapi, sebagaimana karakteristik UKM yang beroperasi secara sederhana, banyak pula yang belum tertata dalam manajemen usaha yang sederhana sekalipun, sehingga merupakan hambatan besar untuk dapat memiliki akses ke dunia perbankan.
Ada beberapa pihak yang secara khusus berkecimpung dan ikut menghantarkan cukup banyak UKM menjadi usaha yang lebih besar, kuat dan mandiri. Diantaranya Lembaga Koperasi Simpan Pinjam, atau mulai dikenal sebagai Credit Union (CU), Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). CU sangat aktif mengenalkan pecatatan dan perencanaan keuangan kepada masyarakat, sekaligus sebagai sarana rekrutmen dan pembinaan anggotanya.
BPR dalam peran intermediasinya banyak memberikan edukasi manajerial kepada UKM sehingga layak mendapatkan pinjaman modal dari Bank. BRI sebagai bank yang tertua di Indonesia, adalah bank yang paling dikenal dan tersebar luas untuk melayani transaksi perbankan sampai masyarakat perdesaan, meskipun belakangan juga sangat aktif mengarap transaksi-transaksi besar di perkotaan.
Berbagai pihak telah memainkan peran positifnya dalam menumbuhkan dan mengokohkan sektor UKM, akan tetapi sampai saat ini UKM belum mampu secara signifikan menunjukkan kedigdayaannya dalam perekonomian di Indonesia, hanya sebatas potensi yang perlu dikembangkan. Berbagai hambatan dalam pengembangan UKM belum berhasil ditangani secara komprehensif, bahkan seringkali terkesan tumbang tindih hingga dicurigai ditunggangi agenda politik tertentu. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), oleh sebagian pihak dianggap menafihkan pranata ekonomi yang ada dan dicurigai sebagai kebijakan populis menjelang perhelatan akbar politik pada tahun 2009.
PNPM Mandiri dan KUR adalah program yang bersifat stimulus, motivasional, dan temporer. Program-program tersebut akan sangat bermanfaat apabila mampu menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mengelola ekonominya, sehingga pada tahapan selanjutnya telah dapat berinteraksi secara mandiri dengan lembaga ekonomi yang ada dalam sistem perekonomian nasional. Karenannya sasaran yang tepat program-proram tersebut haruslah pada masyarakat belum memiliki akses kepada lembaga keuangan formil yang ada. Dengan program yang ada dan edukasi melalui pendampingan, maka UKM-UKM yang tumbuh dari masyarakat diharapkan dapat berdiri mandiri dan bersaing dengan kelompok usaha lainnya, bahkan menjadi soko guru bagi perekonomian nasional. Untuk itu pemerintah juga harus mendorong berdirinya lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan yang dapat diakses dengan mudah oleh segala lapisan masyarakat.
Penyebaran lembaga keuangan yang dapat dengan mudah diakses oleh segala lapisan masyarakat adalah kebutuhan yang mendesak untuk mengakserasi pertumbuhan dan penguatan UKM-UKM. Diantaranya Koperasi, khususnya CU, dan BPR. Perkembangan CU di Kalimantan Barat belakangan ini cukup membanggakan, terutama didukung oleh pelaksanaan edukasi anggota/calon anggota yang konsisten dan upaya-upaya pengembangan kemampuan manajerial yang telah mendapat perhatian serius dari Pengurus CU.
Akan tetapi secara umum, perkembangan perkoperasian kita belumlah terlalu mengembirakan, faktor tidak adanya kwalifikasi atau kompetensi standar yang ditetapkan untuk calon pengurus Koperasi dan lemahnya pembinaan maupun pengawasan pihak berwenang, menjadikan banyak Koperasi hanya berdiri sebatas papan nama atau dalam kondisi mati suri. Alternatif lain untuk mengisi kebutuhan lembaga keuangan yang mampu menstimulus dan mengakserasi pertumbuhan dan penguatan UKM di daerah-daerah adalah dengan mendirikan BPR di derah-daerah.
Tak dapat dipungkiri bahwa keberadaan lembaga keuangan, termasuk bank, sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Peran penting akan semakin nyata apabila bank melaksanakan fungsi intermediasinya dengan baik di daerah tempat bank beroperasi.
Sesuai dengan karakteristik dan cakupan wilayah kerjanya, BPR memiliki kepentingan yang besar untuk memajukan ekonomi masyarakat daerah. Sedapat mungkin BPR menghimpun sebanyak-banyaknya dana menganggur yang ada di masyarakat setempat untuk kemudian menyalurkan sebanyak-banyaknya bagi masyarakat sekitarnya yang membutuhkan dana untuk berbagai keperluan yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada peningkatan aktifitas ekonomi, khususnya UKM.
Pendirian BPR yang diatur dengan undang-Undang Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia tentu bukan proses yang mudah. Berbagai persyaratan penting pendirian BPR antara lain terkait dengan kemampuan finansial dan track record Calon Pemegang Saham, kompetensi dan kelayakan Calon Pengurus, serta Analisis Potensi dan Kelayakan Pendirian BPR, dimaksudkan agar kahadiran BPR dapat meningkatkan taraf hidup orang banyak, khususnya bagi daerah setempat.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), Badan Hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya WNI, atau Pemerintah Daerah (Pemda), atau beberapa pihak diantaranya.
Beberapa Pemda di Indonesia, baik daerah Kabupaten/Kota maupun Provensi, telah mengambil peran aktif memajukan perekonomian daerahnya dengan mendirikan BPR, baik yang dimiliki Pemda sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain. BPR-BPR yang dimiliki Pemda tergabung dalam Persatuan BPR Milik Pemda (Perbamida) yang saat ini beranggotakan sekitar 370 BPR. Di seluruh Indonesia saat ini terdapat lebih dari 1700 BPR dan sebagian besar tergabung dalam Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo). Di Kalimantan Barat, potensi untuk mendirikan BPR masih cukup terbuka, bahkan dibeberapa daerah Kabupaten masih ada yang belum memiliki BPR, padahal idealnya keberadaan BPR bisa sampai pada tingkat kecamatan.
Saatnya kita menghadirkan lebih banyak lembaga keuangan/pembiayaan yang dikelola secara profesional dan mampu melayani kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, khususnya UKM, sehingga perekonomian daerah maupun nasional menjadi kokoh ditopang oleh UKM-UKM yang kuat dan mandiri.



Kinerja Ukm di Indonesia
UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas.
Karakteristik UKM di Indonesia, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AKATIGA, the Center for Micro and Small Enterprise Dynamic (CEMSED), dan the Center for Economic and Social Studies (CESS) pada tahun 2000, adalah mempunyai daya tahan untuk hidup dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerjanya selama krisis ekonomi. Hal ini disebabkan oleh fleksibilitas UKM dalam melakukan penyesuaian proses produksinya, mampu berkembang dengan modal sendiri, mampu mengembalikan pinjaman dengan bunga tinggi dan tidak terlalu terlibat dalam hal birokrasi.
UKM di Indonesia dapat bertahan di masa krisis ekonomi disebabkan oleh 4 (empat) hal, yaitu : (1) Sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi (consumer goods), khususnya yang tidak tahan lama,
(2) Mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking financing dalam aspek pendanaan usaha,
(3) Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat, dalam arti hanya memproduksi barang atau jasa tertentu saja, dan
(4) Terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor formal.
UKM di Indonesia mempunyai peranan yang penting sebagai penopang perekonomian. Penggerak utama perekonomian di Indonesia selama ini pada dasarnya adalah sektor UKM. Berkaitan dengan hal ini, paling tidak terdapat beberapa fungsi utama UKM dalam menggerakan ekonomi Indonesia, yaitu
(1) Sektor UKM sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang yang tidak tertampung di sektor formal,
(2) Sektor UKM mempunyai kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), dan
(3) Sektor UKM sebagai sumber penghasil devisa negara melalui ekspor berbagai jenis produk yang dihasilkan sektor ini.
Kinerja UKM di Indonesia dapat ditinjau dari beberapa asek, yaitu
(1) nilai tambah,
(2) unit usaha, tenaga kerja dan produktivitas,
(3) nilai ekspor. Ketiga aspek tersebut dijelaskan sebagai berikut
1. Nilai Tambah
Kinerja perekonomian Indonesia yang diciptakan oleh UKM tahun 2006 bila dibandingkan tahun sebelumnya digambarkan dalam angka Produk Domestik Bruto (PDB) UKM pertumbuhannya mencapai 5,4 persen. Nilai PDB UKM atas dasar harga berlaku mencapai Rp 1.778,7 triliun meningkat sebesar Rp 287,7 triliun dari tahun 2005 yang nilainya sebesar 1.491,2 triliun. UKM memberikan kontribusi 53,3 persen dari total PDB Indonesia. Bilai dirinci menurut skala usaha, pada tahun 2006 kontribusi Usaha Kecil sebesar 37,7 persen, Usaha Menengah sebesar 15,6 persen, dan Usaha Besar sebesar 46,7 persen.
2. Unit Usaha dan Tenaga Kerja
Pada tahun 2006 jumlah populasi UKM mencapai 48,9 juta unit usaha atau 99,98 persen terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 85,4 juta orang.
3. Ekspor UKM
Hasil produksi UKM yang diekspor ke luar negeri mengalami peningkatan dari Rp 110,3 triliun pada tahun 2005 menjadi 122,2 triliun pada tahun 2006. Namun demikian peranannya terhadap total ekspor non migas nasional sedikit menurun dari 20,3 persen pada tahun 2005 menjadi 20,1 persen pada tahun 2006.
UKM mempunyai fleksibelitas yang tinggi dalam menghadapi gejolak ekonomi yang tidak menentu dibandingkan dengan kemampuan kelompok usaha elit, karena perputaran uang di sektor ini sangat cepat dan tidak besar, disamping sifat sektor ini yang cenderung memproduksi barang dan jasa kebutuhan yang selalu dibutuhkan masyarakat. Sektor ini juga tidak memerlukan prosedur yang sulit dan biaya besar dalam mendirikannya. Dilihat dari segi tenaga kerja, sektor inilah yang paling banyak menghidupi masyarakat Indonesia.
Berikut ini adalah list beberapa UU dan Peraturan tentang UKM
1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
2. PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan
3. PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
4. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah
5. Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan Syarat Kemitraan
6. Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah
7. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
8. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
9. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :
1. Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima
2. Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)













DAFTAR PUSTAKA

Google.eksistensi-ukm-ekonomi-mikro.html
Google. ukm.wordpress.com

Jumat, 29 Oktober 2010

Tips Merawat Kuku agar sehat dan terawat

Kuku kaki dan kuku tangan memiliki banyak fungsi dalam membatu aktivitas kegiatan kita sehari-hari juga dalam hal kecantikan karena berfungsi sebagai aksesoris alami tubuh. Tips kecantikan masalah perawatan kuku yang baik :
1. Ubah Kebasaan Buruk dan Hindari Pekerjaan Berat
Jangan paksa kuku jari kita untuk melakukan pekerjaan berat yang biasa dibantu dengan alat khusus seperti melepas staples yang biasa menempel di kertas atau mengerok sesuatu dengan kuku. Dalam menggaruk kulit pun jangan terlalu kasar karena dapat membuat kulit luka atau iritasi serta membuat kuku kotor yang mengurangi kecantikan kuku kita.
Jika kuku kaki dan kuku tangan kita masih pendek jangan dipotong lagi. Ada baiknya ditunggu satu minggu atau lebih baru kita potong. Terlalu rajin potong kuku bisa membuat perkembangan dan pertumbuhan kuku kita kurang bagus, apalagi yang masih anak-anak.
Jika kita punya perangkat alat manicure / menikur dan pedicure / pedikur sendiri, simpan dengan baik di tempat yang bersih, tertutup dan kering agar kuman tidak berkembang biak di alat-alat tersebut. Gunakan gunting khusus kutikula untuk memotong kutikel yang tumbuh di sekitar kuku kita. Jangan dipotong dengan gunting biasa kalau belum ahli.
2. Jaga Tingkat Kelembapan Kuku Tangan dan Kaki
Setelah selesai mencuci sesuatu dengan tangan kita bisa saja sabun atau deterjen yang kita pakai dapat membuat kulit dan atau kuku kita kering. Oleh sebab itu sebaiknya setelah melakukan kegiatan cuci-mencuci tidak ada salahnya kita oleskan krim khusus kulit atau hand body lotion.
Gunakan pelembab setelah lama menggunakan tangan dan kaki di lingkungan yang panas. Begitu pun jika kuku jari tangan dan kuku jari kaki lama terkena sinar matahari langsung. Terlalu lama di air seperti sehabis mencuci dan berenang ada baiknya diberi pelembab agar kuku
tidak mudah rusak. Terlebih jika jenis kuku kita rapuh sehingga gampang patah dan sobek, perlu sering diberi pelembab.
3. Tips Tentang Kutek / Can Kuku dan Perlengkapannya
Jika kita gemar menggunakan kuteks atau cat kuku, maka berikan waktu kuku kita untuk bernafas dengan membiarkan kuku kita bebas dari cat dan aksesorisnya. Dalam membersihkan cat kuku jangan dilakukan dengan mengerok kuku dengan benda tajam dan sebagainya, tetapi gunakanlah cairan khusus pembersih / penghapus cat kuku.
Semoga tips dan triks ini bermanfaat bagi kita semua.

Jumat, 15 Oktober 2010

makalah pemasaran UKM

Makalah Pemasaran UKM










Nama : Yuli Yanti
Npm : 31208464
Kelas : 3 dd 03




UNIVERSITAS GUNADARMA
2010
PENDAHULUAN
UKM merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kuat dan ulet. Meskipun demikian UKM tidak terlepas dari dampak gejolak pasar dam amrukan system perbankan nasional. Diperkirakan di masa depan UKM akan cukup berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan ekonomi yang cepat berubah dan dapat meningkatkan posisi daya saing bukan hanya dalam pasar local tetapi juga Dalam mendorong aktivitas ekspor yang pada akhirnya akan lebih mendorong pengembangan perekonomian daerah. Pemulihan ekonomi dalam perekonomian daerah akan lebih cept tercapai apabila peran UKM dapat lebih ditingkatkan dan berbagai kendala internal yang melilit UKM seperti perkreditan dan permodalan dapat dicarikan solusi yang pas dan akurat.
Perkreditan dan permodalan bagi pengembangan UKM sering menjadi kendala, karena UKM sangat terbatas kemampuannya untuk mengakseskan terhadap lembaga perkreditan atau perbankan. Realitas menunjukkan bahwa UKM pada umum nya mengalami masalah dalam memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan kredit yang biasanya diukur dengan 5C, yaitu: character,capacity, capital, collateral, dan condition.
Usaha Kecil Menengah adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.







UKM Es Cendol
Siapa yang tidak kenal es cendol , ini adalah minuman khas indonesia yang cukup merakyat . Saking merakyatnya es cendol kemasannya dari dulu sampe sekarang penyajian dan kemasannya sama. Dulu, kita banyak menjumpai orang jualan es cendol dengan sepeda ataupun di panggul . Kita bisa beli dipinggir2 jalan dan tempat minum es cendol biasanya gelas atau mangkok . Sesuai perkembangan jaman dan supaya kelihatan lebih modern es cendol pun bisa di bawa lebih modern dengan mengubah kemasan dan cara penyajiannya.
Dengan tampilan lebih modern dengan bentuk stand dan wadahnya pun bukan lagi plastik bening namun sudah dengan cup tak kalah dengan tampilan minuman yang sedang tren saat ini. Nampaknya minuman rakyat yang satu ini ingin dinaikkan derajatnya. Sebagaimana yang kini dilakukan oleh Pak Daman yang menciptakan sebuah produk pengganti santan untuk kuah es cendol dengan jus kelapa. Dinamakan demikian sebab produk tersebut terdiri dari campuran santan, gula merah plus rasa tambahan dalam satu bungkus.
Terciptanya varian olahan turunan kelapa ini membutuhkan sistem pemasaran yang tepat. Dengan sedikit diakali merubah tampilannya dan menjualnya dalam bentuk sudah siap santap ditambah adanya varian rasa durian, cocopandan dan natural tak pelak es cendol seharga Rp2000 bisa terjual Rp5000.
Usaha cendol tak membutuhkan keahlian khusus. Usaha yang sekarang di tekuni Pak Daman berpenghasilan sebulan mencapai Rp.7.000.000 bayang kan hanya dengan menjual es cendol bisa mencapai angka yang begitu fantastis, menurut pak daman siapapun bisa menjadi juragan cendol asal harus benar-benar ditekuni dan harus optimis jika kita bisa sukses seperti orang-orang di luar sana.




KESIMPULAN
Usaha es cendol pak daman adalah minuman yang mempertahankan ciri khas Indonesia, minuman tradisional ini tadi nya hanya di pandang sebelah mata oleh masyarakat, tapi oleh tangan Pak Daman es cendol yang tadi nya biasa-biasa saja kini menjadi luar biasa, karena pak daman tidak henti-henti nya berinovasi. Hasilnya hanya dengan modal yang relative kecil, tapi, keuntungan nya sangat sangat luar biasa.
Kini pak daman menjadi seorang pengusaha sukses dari hasil berjualan es cendol, kunci sukses pak daman adalah sabar, bekerja keras, berusaha, berdoa serta selalu optimis dan tidak takut kegagalan dalam berwirausaha.














Jumat, 30 April 2010

USAHA SYARIAH 3

Marketing syariah
Marketing syariah sendiri menurut definisi adalah adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi marketing syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Menurut Hermawan Kartajaya, nilai inti dari marketing syariah adalah Integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya.
Pemasar adalah garis depan suatu bisnis, mereka adalah orang-orang yang bertemu langsung dengan konsumen sehingga setiap tindakan dan ucapannya berarti menunjukkan citra dari barang dan perusahaan. Namun sayangnya pandangan masyarakat saat ini menganggap pemasar diidentikkan dengan penjual yang dekat dengan kecurangan, penipuan, paksaan dan lainnya yang telah memperburuk citra seorang pemasar. Tidak terelakkan lagi banyak promosi usaha-usaha yang kita lihat sehari-hari tidak menjelaskan secara detail tentang produknya, yang mereka harapkan adalah konsumen membeli produk mereka dan banyak dari konsumen merasa tertipu atau dibohongi ketika mencoba produk yang dijual pemasar tersebut. Apabila ini terus berlanjut maka akan mungkin terjadi lagi kasus seperti Enron, Worldcom dan lainnya yang akan menghancurkan sebuah perusahaan. Sekarang jelaslah akan pentingnya sebuah nilai integritas dan transparansi seperti yang dikatakan Hermawan Kartajaya diatas agar bisnis berjalan lancar.
Konsep marketing syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholdersnya. Namun pemasaran sekarang menurut Hermawan juga ada sebuah kelirumologi yang diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja. Berbedanya adalah marketing syariah mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumologi itu tadi karena ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar.
Marketing syariah bukan hanya sebuah marketing yang ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah saja, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam marketing. Marketing berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan kosumen. Syariah berperan dalam marketing bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang sustainable.
Dalam hal teknisnya marketing syariah, salah satunya terdapat syariah marketing strategy untuk memenangkan mind-share dan syariah marketing value untuk memenangkan heart-share. Syariah marketing strategy melakukan segmenting, targeting dan positioning market dengan melihat pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif, dan situasi persaingan sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan mind-share. Selanjutnya syariah marketing value melihat brand sebagai nama baik yang menjadi identitas seseorang atau perusahaan, sehingga contohnya perusahaan yang mendapatkan best customer service dalam bisnisnya sehingga mampu mendapatkan heart-share.
Konsep marketing syariah ini sendiri saat ini baru berkembang seiring berkembangnya ekonomi syariah. Beberapa perusahaan dan bank khususnya yang berbasis syariah telah menerapkan konsep ini dan telah mendapatkan hasil yang positif. Kedepannya diprediksikan marketing syariah ini akan terus berkembang dan dipercaya masyarakat karena nilai-nilainya yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat yaitu kejujuran.


Senin, 05 April 2010

pemasaran usaha syariah 2


Strategi Pemasaran Syariah
Pasar Emosional diartikan sebagai kumpulan pelanggan yang datang ke perusahaan atau lembaga keuangan syariah karena pertimbangan halal-haram, didorong oleh kekhawatiran akan praktek riba dan konsiderasi ukhrawi lainnya.
Pasarini kurang memperhatikan harga dan kualitas pelayanan, demikian pula tersedianya jaringan kerja yang memadai. Pada sisi lain ada pasar rasional yang secara umum adalah mereka sangat sensitif terhadapperbedaan harga, varietas produk, bonafiditas lembaga keuangan dan lebih utama kualitas layanan. Kelompok pasar rasional memiliki pandangan bahwa boleh syariah dan halal asal kompetitif, namun bila tidak terpaksa mencari yang lain. Kedua segmen pasar ini jelas ada plus-minusnya ada yang setuju dan ada pula tidak setuju karena sulit menerima asumsi bahwa mereka yang datang karena konsiderasi spritual adalah blindly emotional market.
Diferensiasi pasar rasional dan pasar emosional kuranglah tepat jika dinisbatkan pada Umat Islam. Munculnya perbedaan pasar rasional dan pasar emosional sesungguhnya berawal karena market share di industri perbankan syariah relatif masih kecil baru pada kisaran angka 1,7 persen. Bank Indonesia (BI) telah membidik target market share di industri perbankan syariah pada 2008 pada angka 5%.
Pada bagian akhir bukunya, penulis yang kelahiran Jeneponto, Sulawesi Selatan ini menggambarkan profil seorang pemasar syariah. Syariah marketer melakukan bisnis secara profesional dengan nilai-nilai yang menjadi landasan:
(1) Memiliki kepribadian spritual (taqwa); seorang pemasar syariah diperintahkan untuk selalu mengingat kepada Allah Swt walaupun sedang sibuk dalam aktifitas pemasarannya.
(2) Berperilaku baik dan simpatik (sidiq), seorang pemasar syariah senantiasa berwajah manis, berperilaku baik, simpatik dan rendah hati dalam menciptakan nilai pelanggan unggul
(3) Berlaku adil dalam memasarkan produk (al adil) karena Allah Swt mencintai orang-orang yang berbuat adil membenci orang-orang yang berbuat zalim;
(4) Melayani pelanggan dengan senyum dan rendah hati (khidmat), sikap melayani adalah sikap utama seorang pemsar syariah;
(5) Menepati janji dan tidak curang (tahfif), seorang pemasar syariah harus dapat menjaga amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai wakil dari perusahaan dalam memasarkan dan mempromosikan produk kepada pelanggan;
(6) Jujur dan terpercaya (al-amanah), seorang pemasar syariah haruslah dapat dipercaya dalam memegang amanah;
(7) Tidak suka berburuk sangka (su'uzhzhann), Islam mengajarkan kepada kita untuk saling menghormati satu sama lain dalam melakukan aktifitas pemasaran;
(8) Tidak menjelek-jelekkan (ghibah), seorang pemasar syariah dilarang ghibah atau menjelek-jelekkan pesaing bisnis lain karena ghibah artinya keinginan untuk menghancurkan orang, menodai harga diri, kemuliaan dan kehormatan orang lain;
(9) Tidak melakukan sogok (risywah), menyogok dalam perspektif syariah hukumnya haram dan termasuk dalam kategori memakan harta orang lain dengan cara batil.

Senin, 22 Februari 2010

USAHA SYARIAH

Marketing syariah menurut definisi adalah adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi marketing syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Konsep marketing syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep pemasaran yang kita kenal , pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholdersnya.
marketing syariah mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumologi itu tadi karena ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar.
Marketing syariah bukan hanya sebuah marketing yang ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah saja, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam marketing. Marketing berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat menumbuhkan kepercayaan kosumen. Syariah berperan dalam marketing bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat merubah suatu values kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang sustainable.
Dalam hal teknisnya marketing syariah, salah satunya terdapat syariah marketing strategy untuk memenangkan mind-share dan syariah marketing value untuk memenangkan heart-share. Syariah marketing strategy melakukan segmenting, targeting dan positioning market dengan melihat pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif, dan situasi persaingan sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan mind-share.
Syariah marketing value melihat brand sebagai nama baik yang menjadi identitas seseorang atau perusahaan, sehingga contohnya perusahaan yang mendapatkan best customer service dalam bisnisnya sehingga mampu mendapatkan heart-share.
Konsep marketing syariah ini sendiri saat ini baru berkembang seiring berkembangnya ekonomi syariah. Beberapa perusahaan dan bank khususnya yang berbasis syariah telah menerapkan konsep ini dan telah mendapatkan hasil yang positif. Kedepannya diprediksikan marketing syariah ini akan terus berkembang dan dipercaya masyarakat karena nilai-nilainya yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat yaitu kejujuran.